Tepat Pukul 12.25 Aku Memainkan Peran Sahabat Ku

Senin, 15 Februari 2016 Kumantapkan langkahku, ku tegarkan hatiku, ku tenangkan pikiran ku. Setelah semua itu kulakukan selama hari ini. Tepat pukul 12.25 aku melangkahkan sahabat ku yaitu kaki ku menaiki anak tangga. Satu demi satu tangga aku pijak, tak terasa sudah di depan ruangan aku beranikan sahabat kedua ku yaitu tangganku untuk mengetok pintu yang selama ini tempat belajarku. Seseorang lelaki yang tak asing lagi bagi ku bahkan dia sudah kuanggap abang. Dengan lembutnya menyapa ku. Aku beranikan sahabat ketiga ku yaitu mulutku untuk menanyakan seorang perempuan yang mewawancaraiku ketika rekruitasi asisten mobile comm laboratory, Tika namanya. Saat pintu ruangan itu tutup, aku dan kak Tika berada diluar. Inilah momen yang tak bisa kulupakan mugkin seumur hidupku. Ntah kenapa sahabat ketiga dengan santai mengatakan untuk resign, tetapi sahabat ke empatku yaitu mata ku tak bisa bohong, air dari sudut matanya keluar tanpa disadari sahabat ketiga ku. Semua sahabat ku tampaknya masih ingin melihatku diruangan itu untuk belajar. Begitulah cerita singkat resign ku . Semua pasti ada resiko, tapi kembali ke diri kita. Apapun hasil dari keputusan ku ini aku harus menerimanya dengan lapang dada, karena dengan begitu aku bisa mendapatkan kedamaian di diriku. Untuk kalian teman juang N216 terima kasih banyak support nya. Harapan ku kalian lah penerus asisten laboratorium Mobile comm selanjutnya. Untuk semua asisten, ucapan terima kasih tidak cukup untuk membalas jasa kalian. Waktu dan tenaga kalian dengan sukarela kalian beri kepada kami. Hanya Allah yang mampu membalas jasa kalian. Semoga harapan kita semua tercapai. Untuk Om, orang yang ku hargai. Maaf Om, aku keluar dari Laboratorium. Maaf Om. Kini aku tengah menghilangkan satu pembelajaran dalam hidupku. Dan untuk Emak Bapak ku, maafkan anak mu ini mak, yang brsifat pecundang. Maaf mak pak. Dan untuk Rabb ku. Hidup matiku hanya untuk mu.