Oprasional ORAD (Olahraga Arus Deras) Sungai Citarum Jawa Barat
Minggu, 01 Maret 2015. Aku, Bang
Jojon, Patkai, Samsu Kopong, Mami Aul, Tyas Cabe, dan Hajar beserta tiga
Instruktur Bang Buyung, Om, dan Bang Dicky beserta Bang Boleng tiba di Sungai
Citarum, Garut, Jawa Barat untuk Oprasional Peminatan ORAD ( Olahraga Arus
Deras). Kegiatan ini adalah salah satu syarat Pendidikan Lanjut untuk menjadi
Anggota Astacala. Begitu pertama kali
sampai di tempat basecamp Ma Udeh
sambil menunggu yang lain datang Bang Buyung mengajak Aku dan Bang Hanung untuk
melihat keadaan sekitar sungai. Beberapa pertanyaan dilontarkan dimana Aku binggung untuk menjawabnya ntah
karena mata Ku yang masih mengantuk atau
memang sudah gugup duluan melihat arus
Sungai Citarum. Aku terus menenangkan diri Ku dengan bersisik dalam hati “All
Is Well”.
“Titiiiiiiiin, Buyung, Hanuuuung.
Sarapan duluuu” terdengar teriakan dari base
camp. “iyaaaa” jawab Ku. Sarapan pagi itu terasa beda karena tidak kuluk-kuluk ditambah lagi beberapa kami
sudah pucat duluan atau gugup karena berpikir bisa engga ya jadi skyper. Begitu yang sejengkal ini
terpenuhi kamipun langsung siap-siap untuk pemanasan serta push up dua seri supaya otot-otot kami tidak tegang.
Disaat pemanasan ini Aku masih
memikirkan ketika ngarung nanti jadi skyper
apa Aku bisa pikir Ku. “Ini memang susah, tapi aku bisa” sejenak ku hibur
hatiku. Tuuuttt, keluar suara yang enak dari bawah. Sejenak suasana tegang jadi regang. Setelah push up dua seri Aku langsung melakukan salat Dhuha untuk
menenangkan hatiku dan Aku langsung memakai pelampung merah Ku, helm merah
serta kuikat tali sepatu Ku dengan kuat, tak lupa pula kukalungkan pisau lipat
dan peluit. Seperti biasa, sebelum melakukan kegiatan Kami berdoa terlebih
dahulu berharap kegiatan Kami berkah.
Hentakan
kaki pagi itu terasa tidak seperti hentakan biasanya. Aku hentakan dengan
semangat serta dengan harapan bisa memperaktikan apa yang telah dipelajari selama
tiga minggu. Kami langsung menuju jambatan Sungai Citarum untuk melakukan scouting. Disaat scouting Aku sempat binggung menjawab pertanyaan Om, akhirnya Om
marah kepada Kami karena terlalu lama mikir. “ ini kita masih di darat nentuin
jalan kemana nanti perahu kalian bawa aja lama, gimana dengan nyawa kami coy?,
kalian semua akan jadi skyper kalian
yang bawa perahu coy” Sindir Om. Sejenak Aku berpikir ini tanggung jawabku jadi
Aku harus selamatkan awak Ku.
Lanjut dengan renang jeram. Aku Bang
Buyung dan Om jadi rescuer. Perenang
pertama ialah Hanung, setelah Ia sampai di darmaga selanjutnya Dia menggantikan
posisiku sebagai rescuer begitu pula selanjutnya dengan yang lain
sampai kami mendapatkan jatah dua kali renang jeram. Renang Jeram pada
percobaan pertama Aku masih salah, karna
disaat masih diarus Aku renang aktif padahal
itu bisa bahaya seandainya ada hole
dan batu. Disaat menuju darmaga aku tidak memakai gaya flying sehingga Aku jauh dari titik utama pemberhentian. Tapi disaat
percobaan ke dua Aku perbaiki semua kesalahan Ku itu.
Saat pengarungan trip pertama perahu kedua (rescue) yang jadi skyper ialah Bang Buyung (Instruktur). Aku, Mami Aul, Tyas, dan
Patkai sebagai awak. Tampak semua pucat pagi itu.”dayung maju dayung maju”
teriak skyper buyung . Tapi tangan kami saat itu masih kaku sehingga dayung
maju kami kurang kuat akhirnya kami tidak bisa sampai ke darmaga, kamipun
mengambil tempat perhentian di tempat lain, disaat kami ingin menuju bibir
sungai tampak di depan kami ada hole
lumayan besar sehingga skyper kamipun
saat itu terkejut untungnya perahu kami tidak nge flip tapi salah satu awak jatuh si Mami Aul mungkin karna kaki yang
tidak diapitkan dengan dalam. Saat itu kami semua panik tapi Aku ingat kata Om
“ Saat rescue itu kuncinya jangan
panik”. Tapi saat menolong Mami Aul cara ku salah. Akhirnya perahu kami sampai
di bibir sungai. Pengarungan pertama itu memberikan pelajaran besar bagi Ku,
karna disaat pengarungan pertama Aku masih banyak kesalahan sehingga harus Ku
perbaiki disaat aku nanti jadi skyper.
Setelah pengarungan pertama kami
langsung evaluasi untuk perbaikan, serta langsung pembagian tim. “skyper perahu pertama Patkai dan perahu
kedua Tyas” cetos Bang Dicky. Wajah Patkai yang memang sudah putih ditambah
lagi dengan putih pucat karena kegugupanya. Saat itu kami sebagai kawanya tidak
terlalu mampu untuk menenangkanya karena kami sendiri sebetulnya juga gugup.
Aku dan Bang Boleng sebagai rescuer,
saat jadi rescue Aku sempatkan
latihan lempar tali dengan cepat .
“Yeeeeee” teriak salah satu awak
Patkai begitu sampai di darmaga. Tibalah giliran saya, jujur saat itu Aku gugup sekali karena Aku
mengemban tanggung jawab yang besar, nyawa awak Ku ada di Aku. Tapi ditengah
kegugupan Ku, Aku tenangkan diriku, Ku bisikan dalam hati “ ini tantangan ini
menyenangkan”. Sampai dititik star pengarungan dengan portagging yang lumayan jauh, memakan waktu lama dan lumayan
menghabiskan tenaga.
Saat nya menerapkan ilmu SAVE (Scouting, Analysis, Formulate, Execute).
“dayung maju” perintahku kepada awak supaya perahu merah ini tetap dengan
posisi 45 derajat melawan arus (flying)
untuk menuju arus utama. Tiba diarus utama sesekali aku pakai aba-aba kiri
mundur, kanan mundur supaya perahu tetap sesuai jalurnya dan sesuai dengan scoutingan Ku. Saat ujung perahu kami
tepat melewati tengah titik point berwarna hijau serentak kami teriak
“yeeeeeeeee”. Tapi disaat menuju darmaga Aku salah karna disaat perahu belum
posisi yang benar aku sudah menyuruh awak ku tarik kanan, tapi dengan cepat
kusadari kesalahan Ku kemudian Ku pivot
perahu Ku selanjutnya menepi dengan gaya flying.
Masih Aku ingat saat materi ORAD di sekre ASTACALA, Apa itu addies?, apa itu hole?, apa itu standing wave?,
bagaimana sih flying itu?, semua itu
Aku tahu disaat pengarungan ini, apalagi saat aku jadi skyper aku mendapatkan banyak pelajaran. Memang betul kata pepatah
“ pengalaman adalah guru terbaik”.
Setelah semua merasakan skyper saatnya kembali ke basecamp Ma Udeh untuk makan siang.
Setelah makan siang saatnya evaluasi. Masing-masing kami diberi masukan. Tapi
suasana evaluasi siang itu terasa beda karna adanya Bang Hanung mengeluarkan
kata Enter saat pengarungan sehingga itu dijadikan sebagai bercandaan saat
evaluasi. Sejenak suasana senang saat itu karena semua kami sudah menjadi skyper. Disaat evaluasi ini kata Om yang
paling aku ingat ialah “ saat elu jadi skyper
itulah saatnya elu untuk berfikir luas, mata elu melihat jauh kedepan, Percaya
Diri aja coy”. “Iyaya” pikir ku, inilah saatnya aku melatih kepercayaan diriku.
Ya portagging lagi. Selanjutnya Pengarungan panjang, perahu kami
sebagai perahu pertama dengan skyper
Samsu Kopong. Istirahat sejenak di addies
sambil makan makanan ringan yang kami bawa dari basecamp. Pergantian skyper,
saya ditunjuk sebagai skyper, saat
itu saya senang bisa jadi skyper,
berbeda dengan pengarungan saya yang pertama.Tapi disaat aku skyper aku mngecewakan awak ku karena
ada tiga hole yang kami lewati begitu
saja, aku merasa bersalah terutama kepada Bang Boleng aku membuatnya kecewa.
Tapi aku berjanji untuk pengarungan selanjutnya aku harus jeli melihat jeram
dan harus berani.
Tiba disungai yang tenang saat
nya belajar nge flip. Tapi sebelum
nge flip kami sempatkan untuk
berfoto. “pegang paddle masing-masing,
1 2 3 ” teriak Bang Jojon. Kami berusaha
sekuat mungkin untuk naik ke perahu. Aku sedikit takut dengan sungai arus
tenang, jadi Aku berusaha untuk cepat-cepat naik akhirnya Aku bisa naik dan
mulai mengarahkan perahu. Setelah semua naik kami balikan lagi perahu “ 1 2 3 “
aba-aba Patkai. Aku juga berusaha cepat-cepat naik, tapi disaat sudah berada
diatas perahu Aku, Hajar, dan Patkai lompat lagi sambil menunggu yang lainya
pada naik. Jambatan panjang telah terlihat berarti kami sudah sampai titik finish. Tapi Bang Jojon belum juga naik
ke perahu. Sampainya didarat kami panggil mobil angkot lalu kami bersiap-siap
kembali ke basecamp Ma Udeh.
Sampai
di Ma udeh kami bersih-bersih. Setelah semua alat bersih dan aman dilanjutkan dengan
evaluasi yang lumayan panjang, isi evaluasinya tercatat dibuku kecilku. Tidak
terasa sudah berangkat pulang perasaan baru saja tadi sampai di basecamp ini. Waktu begitu cepat
berjalan, berharap bisa ngarung lagi kalau bisa menginap di basecamp dengan sungai yang berbeda dan
berharap grade sungainya juga
bertambah supaya kami lebih banyak mendapatkan ilmu pengarungan. Dua kata dari
Instruktur Ku yang masih melekat di neuron
otak Ku yaitu Percaya Diri.
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda