Selasa, 21 Maret 2017

Umak

‘ Siapa yang tidak takut dengan kata ‘operasi’. Hampir semua orang takut mendengarkan itu. Ya saya juga takut.’
Hari ini aku lihat wajah Umak semakin putih bersinar, tapi ketakutan di balik wajah Umak masih terlihat. Umak berusaha menyembunyikan ketakutan itu dengan senyum lebar Umak, tapi aku Titin anak mu masih melihat ketakutan itu. Aku tau Umak lebih kuat dari yang Titin pikirkan. Buktinya Umak bisa melewati masa kritis pada bulan Januari 2017. Sungguh itu kekuatan yang luar biasa yang di anugrahkan Allah kepada Umak. Masih terekem di memori ini melihat Umak terbaring kaku dengan selang di di mulut, di hidung serta alat medis lainya yang menempel di tubuh Umak. Kulihat waktu itu dengan tubuh Umak yang kaku dan mata tertutup, mengalir air mata Umak dari sudut mata Umak. Melihat itu air mata ini tak terbendung lagi, aku langsung melangkah kekamar mandi dan mengambil air wudhu untuk menenagkan diri.
Masih ingat sekali saat itu depan ruangan Umak bertuliskan ICU dan ada “Jadwal kunjungan pasien 10.00-11.00 dan 16.00-17.00”. Satu jam berjumpa Umak dalam sehari itu sangat mengobati kehawatiran kami saat itu.
Ini operasi kedua Umak. Semoga Allah selalu memberikan yang terbaik untuk Umak. Sinar wajahmu takkan padam mak. Melihat wajahmu sunggu mata ingin menagis. Jujur Mak, aku takut. Takut. Tapi dengan ingat Allah membuat ku tenang.

“Sungguh Allah sayang lebih pada Umak, Karena itu Allah pilih Umak”